Tiang gawang puing-puing
Sisa bangunan yang tergusur
Tanah lapang hanya tinggal cerita
Yang nampak mata hanya para pembual saja
Anak kota tak mampu beli sepatu
Anak kota tak punya tanah lapang
Sepak bola menjadi barang yang mahal
Milik mereka yang punya uang saja
Dan sementara kita di sini
Di jalan ini
Demikian kegamangan Iwan Fals tentang situasi kehidupan anak kota dan sepakbola. ANAK KOTA TAK PUNYA TANAH LAPANG adalah bait paling pa untuk menggambarkan kehidupan sepakbola di kota kelahiranku, Baturaja. Di tengah menanjaknya prestasi sepakbola timnas, sangat ironi kalau anak-anak di tempatku tak bisa menyalurkan hobi sepakbola mereka.
Satu-satunya tempat paling strategis untuk bermain bola adalah di lapangan A.Yani yang kini telah berubah jadi taman kota. Setiap kali hendak bermain bola pasti harus kucing-kucingan dulu dengan satpol PP. Jelas azas keadilan belum terpenuhi. Memang taman kota bisa jadi pusat olahraga jogging untuk sebagian masyarakat, tapi jangan lupa pula sebagian besar masyarakat dan anak-anak adalah penggemar olahraga sepakbola yang mampu menyatukan segala komponen.
Andai saja taman kota menyediakan sedikit lahan untuk bermain futsal atau basket seperti di pelataran Monas...hmmm pasti lebih menyenangkan tinggal di kampung halaman sendiri.
No comments:
Post a Comment